PT Vale Jadi Contoh Perusahaan Tambang yang Mengutamakan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab

Admin Ugems
3 Minute Read - Sat Jul 27 01:00:00 GMT 2024

Perusahaan tambang berkelanjutan, PT Vale Indonesia(Dok. PT Vale Indonesia)

PT Vale Indonesia Tbk, telah menegaskan komitmen untuk mendukung penerapan keberlanjutan di industri tambang.
Dalam Laporan Keberlanjutan 2023 yang dirilis dengan tema 'mining for Tomorrow: Sustaining Operations with Responsibility', PT Vale menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip Environment, Social and Government (ESG) untuk menjaga masa depan industri, khususnya pertambangan.
PT Vale telah menerapkan praktik-praktik pertambangan yang berkelanjutan di seluruh lini operasinya, sejalan dengan Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan International Council of mining and Metals (ICMM).
Baca juga : Muhammadiyah Sebut Banyak Pertimbangan Terima Izin Tambang
Perusahaan ini juga telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050 dengan fokus pada peningkatan pemakaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT), serta target jangka menengah pengurangan emisi karbon hingga 33% pada tahun 2030.
"Kami meyakini penerapan pertambangan berkelanjutan dapat berkontribusi signifikan untuk kesejahteraan bumi dan masyarakat. Praktik ini, memberikan jaminan kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan yang lain, bahwa produk mineral (nikel) PT Vale diperoleh melalui proses produksi yang bertanggung jawab,” ungkap CEO PT Vale Indonesia Tbk. Febriany Eddy, Jumat (26/7).
Ia pun mengakui, banyak tantangan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan. Baca juga : Disebut Gagal Era Jokowi, Hilirisasi Tambang Jadi Fokus Prabowo
PT Vale sendiri, dihadapkan pada isu-isu krusial seperti deforestasi, emisi karbon, dan keanekaragaman hayati. Terlebih, wilayah operasional PT Vale berada di wilayah yang kaya keanekaragaman hayati dan garis Wallacea.
Selama tahun 2023, PT Vale mencatat pencapaian positif kinerja pengelolaan ESG serta ekonomi.
Dalam pengelolaan lingkungan PT Vale telah menurunkan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 0,4 ton CO2eq/ton Ni menjadi 28,7 ton CO2eq/ton Ni dari tahun sebelumnya sebesar 29,1 ton CO2eq/ton Ni. Baca juga : Sejarah PT Vale Indonesia dan Nikel Berkelanjutan di Indonesia
Juga, telah merealisasikan reklamasi lahan tambang seluas 3.703,6 hektare (Ha), atau 65% dari pembukaan lahan tambang seluas 5.667,7 Ha pada tahun 2023, dengan jumlah pohon yang ditanam mencapai 4 juta batang.
Selain itu, PT Vale juga melanjutkan rehabilitasi lahan dan penghutanan lintas batas di luar wilayah operasi, mencakup Daerah Aliran Sungai (DAS) di 13 kabupaten di Sulawesi Selatan dan tiga kabupaten di Jawa Barat.
Dalam mencapai target keberlanjutan, PT Vale telah menerapkan teknologi terbaru dalam operasi pertambangannya, termasuk teknologi ramah lingkungan. Baca juga : MAARIF House Soroti Kebijakan Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan
Salah satu contoh, penggunaan teknologi penyaringan air yang mirip dengan PDAM, yaitu Lamella Gravity Settler, yang telah digunakan pada industri pertambangan di Indonesia untuk pertama kalinya.
PT Vale juga telah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam operasi pertambangannya.
Dengan demikian, perusahaan ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan melestarikan lingkungan, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti pun, mendorong seluruh perusahaan tambang, yang beroperasi di Indonesia melaksanakan kewajiban reklamasi pascatambang 100%.
Menurutnya, jika berdasar pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2029 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, disebutkan pemegang izin pertambangan berkewajiban melaksanakan reklamasi pascatambang dengan tingkat keberhasilan 100%.
Pada Forum Group Discussion (FGD) bersama ASEAN Parliamentaries for Human Rights (APHR), di Jakarta, Kamis (25/7), Roro menyebutkan PT Vale Indonesia sebagai contoh yang baik dalam hal reklamasi pascatambang.
"Upaya untuk menumbuhkan ekonomi bangsa harus diiringi pemberdayaan masyarakat setempat dan menjaga lingkungan hidup pascatambang. Vale mencontohkan ini dengan baik. Namun, bisa dibilang ini sebuah anomali di sektor pertambangan," sebut Roro.
Sementara itu, dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi, ke Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, PT Vale telah menunjukkan komitmen untuk menjaga harmoni alam di kawasan tambang.
Perusahaan ini telah melakukan reklamasi pasca tambang seluas 3.780 hektar dan telah menanam lebih dari 4,83 juta pohon lokal dan endemik.
Retno Marsudi mengaku sangat terkesan dengan konsistensi PT Vale menerapkan Good mining Practices (GMP).
Selama kunjungan tersebut, Retno melihat langsung sejumlah fasilitas utama PT Vale seperti Solia mining Area, Process Plant, Bendungan dan PLTA Balambano, serta Nursery dan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea.
"Setelah melihat langsung area operasional PT Vale, mata saya terbuka. Apa yang dilakukan PT Vale ini dapat dijadikan salah satu contoh yang baik tentang bagaimana sebuah perusahaan tambang bertanggung jawab terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance)," aku Retno.
Retno juga mengapresiasi upaya PT Vale dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem melalui program rehabilitasi dan reklamasi lahan pascatambang, yang sukses mengembalikan fungsi ekologis area tambang.
Dalam konteks global, Retno menyoroti peran PT Vale dalam mengatasi isu "Dirty Nickel from Indonesia". "Keberhasilan PT Vale harus sering diceritakan. Semakin banyak orang melihat, maka akan mengurangi stigma buruk tentang nikel Indonesia," jelas Retno, sambil menekankan peran strategis Indonesia dalam rantai pasok nikel global.
Retno berharap konsistensi PT Vale dalam menjalankan praktik pertambangan berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap ESG dapat terus ditingkatkan.
Selama 56 tahun, PT Vale tidak hanya fokus pada produksi nikel, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan komunitas lokal. #MIA (RO/Z-10)



Source https://mediaindonesia.com

Page Comments