Saat Mahasiswa Gelar Puncak Demo Indonesia Gelap, Tuntut 9 Hal ke Pemerintahan Prabowo

Admin Ugems
Lectura de un minuto - Fri Feb 21 07:00:00 GMT 2025

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar puncak demo "Indonesia Gelap" di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Peserta aksi mulai berdatangan pukul 14.32 WIB. Massa kompak mengepalkan tangan kiri ke udara sambil memegang spanduk dan poster yang memuat tulisan tentang keresahan atas beberapa kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
“Cabut efisiensi pemotongan anggaran pendidikan atau kesehatan. Tolak Undang-undang minerba,” bunyi tulisan di salah satu spanduk.
Salah satu yang dikritisi massa ialah Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU minerba). Menurut mahasiswa, pemerintah dan DPR tak seharusnya mengesahkan undang-undang tersebut karena tidak berpihak kepada rakyat kecil.
"Undang-undang minerba sudah tidak etis lagi untuk kepentingan masyarakat kecil," kata orator membakar semangat massa.
Baca juga: Kala Mensesneg Temui Massa Aksi Indonesia Gelap Atas Izin Prabowo...



Para mahasiswa juga memandang, Undang-undang minerba membuat alam hancur, sehingga sudah seharusnya dibatalkan.
"Tolong Pak Presiden, alam kami rusak, cabut Undang-undang minerba," tutur orator.
Adapun dalam puncak demonstrasi ini, massa membawa sembilan tuntutan ke pemerintahan Prabowo, yaitu:

Kaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2025.
Transparansi status pembangunan dan pajak rakyat
Evaluasi besar-besaran makan bergizi gratis
Tolak revisi Undang-Undang minerba yang bermasalah
Tolak dwifungsi TNI
Sahkan Undang-Undang Perampasan Aset
Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional
Tolak impunitas dan tuntaskan HAM berat
Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo Subianto

Bakar ban dan jebol beton
Demonstrasi ini sempat diwarnai aksi bakar ban di awal. Kamis sore, seiring bertambahnya massa, peserta aksi mulai menjebol beton pembatas atau barrier di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya.
Mahasiswa tersebut menjebol barrier beton yang melintang di Jalan Merdeka Barat arah Istana Negara. Pembatas beton itu semula memang ditutup agar mahasiswa aksi tidak berunjuk rasa menuju Istana Negara.
Massa aksi berusaha menjebol pembatas beton itu menggunakan tali tambang berwarna putih yang telah mereka siapkan dalam sebuah kantong plastik.
Untuk menjebol barrier, mahasiswa bersama-sama mengikat tali tambang pada besi penyangga beton. Kemudian, mereka menarik beton itu sesuai hitungan orator dari atas mobil komando.
Di sela-sela penarikan beton, massa aksi juga melemparkan botol ke arah polisi. Setelah berhasil menjebol barrier, para mahasiswa itu bertepuk tangan sambil bersorak dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Selanjutnya, mereka berupaya untuk terus masuk ke area Istana Negara.
Melihat situasi kian memanas, polisi yang berjaga di lokasi langsung berkomunikasi dengan pihak Istana.



Source https://news.kompas.com

Comentarios de la página