Jakarta - Pasar batu bara dunia ternyata masih menunjukkan potensi yang menjanjikan. Hal ini terlihat dari langkah PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), melalui anak usahanya Hineni Seven Resources DMCC, yang baru saja menandatangani kontrak penjualan batu bara dengan perusahaan asal Vietnam, VIMC Shipping Company. Kontrak ini bernilai US$35,7 juta atau sekitar Rp559 miliar, untuk pasokan batu bara sebanyak 500.000 metrik ton.Mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/4/2025) Kontrak ini menjadi salah satu bukti kepercayaan pasar terhadap kinerja SGER. Sejak didirikan pada tahun 2008, SGER terus mengalami perkembangan pesat. Di tahun 2024, perusahaan ini tercatat meraih pendapatan mencapai Rp14 triliun, dengan pasar ekspor yang meluas ke negara-negara seperti China, Malaysia, India, Filipina, dan Bangladesh."Setelah listing, omzet kami terus meningkat. Tahun lalu, kami berhasil mencapai angka penjualan sebesar Rp14 triliun," kata Direktur Utama SGER, Welly Thomas.
Dalam laporan keuangan kuartal III-2024, SGER melaporkan pendapatan sebesar Rp10,88 triliun, meningkat 14,30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan penjualan batu bara yang tercatat mencapai Rp10,65 triliun, atau tumbuh 12,84% secara tahunan. Selain itu, penjualan nikel SGER juga mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp228,52 miliar, naik 211,96% dibandingkan dengan kuartal III-2023.Meskipun sektor energi terbarukan semakin berkembang, Welly Thomas tetap optimistis batu bara akan tetap menjadi sumber energi utama, baik di Indonesia maupun pasar global. "batu bara masih akan sangat diperlukan untuk kebutuhan energi, terutama di Indonesia, setidaknya hingga 15-20 tahun ke depan. Ini adalah sumber listrik yang paling murah, dan banyak faktor geopolitik yang mendukung penggunaan batu bara," ujar Welly.Ia menambahkan bahwa Indonesia masih memiliki cadangan batu bara yang sangat besar, sehingga perusahaan berkomitmen untuk tetap menjadi bagian dari industri ini, sambil memperhatikan potensi energi terbarukan. SGER juga berencana untuk mengembangkan bisnis hijau dan sumber energi alternatif yang berkelanjutan."SGER selalu berupaya untuk mengantisipasi dan mengambil peluang di bidang green energy. Kami ingin menjadi proaktif, masuk lebih awal, dan memiliki fundamental yang baik di sektor ini. Dengan begitu, kami bisa unggul dalam industri energi terbarukan, sekaligus tetap kuat di sektor batu bara," jelas Welly.
(rrd/rir)
Source https://finance.detik.com