Punya Tambang Emas, Saham Indika Energy (INDY) Ikut Memanas

Admin Ugems
Minuuttiluku - Thu Sep 04 01:00:00 GMT 2025

Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham emiten emas tercatat melesat sejak awal pekan ini, tak terkecuali saham PT indika energy Tbk. (INDY) yang diketahui memiliki proyek tambang emas.
Melansir laporan tahunannya, INDY menyampaikan telah mencatatkan kemajuan untuk akuisisi lahan proyek tambang emas Awakmas, yang telah mencapai 92,5% dari total kebutuhan, menuju produksi tahun 2026.
Dengan akuisisi tersebut, manajemen indika energy menuturkan INDY siap menuju tahap konstruksi selanjutnya untuk proyek Awakmas ini. Proyek ini dijadwalkan mulai beroperasi pada semester II/2026, dan akan menjadi pilar penting untuk mendorong pendapatan non-batu bara INDY dalam jangka menengah.
Sebagai informasi, anak usaha INDY PT Masmindo Dwi Area menjadi pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk proyek Awakmas di Sulawesi, dengan area konsesi 14.390 hektare. Proyek Awakmas memiliki sumber daya emas sebesar 2,29 juta ons, dan cadangan terukur 1,51 juta ons, dengan proyeksi umur operasional 15 tahun.

Sesuai kontrak, Masmindo memiliki hak untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi mineral hingga 2050. Adapun, ketika Proyek Awakmas ini telah beroperasi nantinya, maka produksi tahunan dari proyek ini diperkirakan mencapai 100.000 ons emas atau sekitar 3.110 kg.

INDY juga telah mengamankan pendanaan sebesar US$250 juta dari konsorsium bank lokal dan internasional untuk proyek Awakmas ini.
Adapun hingga pukul 14.00 WIB pada Rabu (3/9/2025), saham INDY tercatat menguat 11,28% ke level Rp1.480. Saham INDY sempat menguat 15% pada hari ini.
Saham INDY diperdagangkan pada rentang Rp1.330-Rp1.555 per saham. Sebanyak 88 juta saham INDY diperdagangkan, dengan nilai transaksi mencapai Rp131,7 miliar. Kapitalisasi pasar INDY mencapai Rp7,87 triliun.

Pada Rabu (3/9/2025), Reuters mencatat harga emas di pasar spot emas naik 1,5% menjadi US$3.529,01 per ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi US$3.529,93. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS pengiriman Desember ditutup menguat 2,2% ke US$3.592,2. Adapun, sepanjang tahun ini, harga emas telah terapresiasi 34,5%.
“Pasar emas memasuki periode musiman yang kuat, ditambah ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan Fed September. Kami terus memperkirakan rekor baru akan tercapai,” kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar menilai ada peluang hampir 92% The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 September mendatang. Emas biasanya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.



Source https://www.bisnis.com

Sivun kommentit