Jika Tak Masuk Kriteria Penerima BBM Subsidi, Taksi Online Ancam Demo Besar

Admin Ugems
読了時間: 1分 - Sat Dec 21 01:00:00 GMT 2024

Jakarta - Sejumlah pengemudi taksi online menyatakan akan ada unjuk rasa jika mereka tidak mendapat mengisi BBM subsidi jenis Pertalite. Hal ini menyusul adanya rencana pemerintah yang memfokuskan pendistribusian BBM bersubsidi kepada kendaraan berpelat kuning, seperti angkutan umum.Adapun hingga saat ini pemerintah belum memutuskan apakah taksi online berhak mendapatkan BBM subsidi atau tidak. Sementara untuk ojek online sudah masuk dalam kriteria dari pemerintah Indonesia yang berhak mendapatkan subsidi.Yulham Muhammad Hasan salah satu pengemudi ojek online mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk membatasi BBM subsidi untuk kendaraan selain berplat kuning akan memberikan dampak berkurangnya pendapatan mereka.
Ia mengatakan, saat ini saja kondisi argo yang ada sudah termasuk murah. Sehingga pendapatan yang didapat akan sedikit. Ia tak membayangkan jika harus beralih menggunakan BBM selain pertalite."Jadi nggak mungkin makai Pertamax dan sebagainya karena itu mahal. Beda kalo make pertalite. Terus sekarang argo juga lagi murah," katanya kepada saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (20/12/2024).Ia pun mengatakan jika rencana pembatasan terjadi pada taksi online kemungkinan besar akan ada demo terkait hal itu. Karena dampak pembatasan tersebut akan sangat dirasakan oleh taksi online."Kalo ada pembatasan nggak mungkinlah karena nanti pasti akan terjadi demo besar. Tau sendiri Jakarta dikit-dikit demo," katanya.Senada dengan Yulham, pengemudi taksi online bernama Tengku pun menolak adanya rencana pembatasan BBM subsidi kepada kendaraan selain berplat kuning. Hal ini nantinya akan mengurangi pendapatan yang ia bawa pulang ke rumah.Ia menceritakan, biasanya ia memulai membuka orderan di aplikasi pukul 09.00 WIB dan diakhiri pada tengah malam. Dalam sehari itu ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 600.000-an. Itupun kata dia ketika ia sedang rajin.Adapun pendapatan tersebut belum dipotong biaya bahan bakar yang mencapai Rp 200.000, makan dan lainnya."Targetnya sehari Rp 400.000an ke atas, biar buat bensin ketutup, biaya makam di jalan. Jadi sampai bisa bawa pulang uang yang cukuplah," katanya.Jika dirinya tidak bisa membeli Pertalite, maka ia harus merogoh saku lebih dalam lagi untuk biaya bahan bakar. Ia pun berharap taksi online terus dapat membeli bbm jenis Pertalite. Ia mengatakan ada kemungkinan demo dilakukan oleh para pengemudi taksi online jika rencana ini tetap berlaku."Jangan sampai dibatasai. (Harapan) harus dapat bbm subsidi. Supaya bawa pulang uang cukup," katanya.Adapun sebelumnya, Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyerahkan nasib driver taksi online apakah masuk kriteria penerima subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Informasi ini sejalan dengan pengemudi ojek online (ojol) yang mendapatkan subsidi BBM skema terbaru.Maman mengatakan, kendaraan yang menerima subsidi BBM adalah yang berpelat kuning atau transportasi umum, termasuk kendaraan roda empat. Dia menegaskan nasib kendaraan roda empat yang bukan transportasi umum, termasuk taksi online masuk ke ranah Kementerian Perhubungan dan kementerian esdm."Ya kalau yang roda 4, bagi kami itu saya pikir itu ranahnya kementerian Perhubungan, ranahnya kementerian esdm," kata Maman di Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024Simak Video Bahlil Sebut Ojol Berpeluang Dapat Subsidi BBM: Masuk Kategori UMKM [Gambas:Video 20detik]
(rrd/rrd)



Source https://finance.detik.com

ページコメント