Indeks Bisnis-27 Ditutup Perkasa, Saham ADRO, BRIS & MEDC Pesta Cuan

Admin Ugems
Een minuut lezen - Fri Sep 13 01:00:00 GMT 2024

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup menguat sejalan dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/9/2024). Beberapa saham yang melonjak, antara lain adro, BRIS, dan MEDC.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini ditutup naik 0,48% atau 2,91 poin ke level 605,91. Tercatat 19 saham menguat, 5 terkoreksi, dan 3 saham stagnan.
Saham yang naik, antara lain, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (adro) sebesar 9,38% ke Rp3.850, lalu PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 4,73% ke Rp2.880, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) meningkat 3,77% menuju Rp1.240.
Adapun saham yang melemah, di antaranya PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) sebesar 3,36% menjadi Rp1.150, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,02% ke Rp7.300, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 0,88% ke Rp5.600.

Di sisi lain, IHSG menguat 0,48% atau 37,20 poin menuju posisi 7.798,15. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.782,02 dan mencapai level tertingginya di 7.833,27.
Tercatat, sebanyak 327 saham menguat, 261 saham menurun, dan 351 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp13.384 triliun.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG akan melanjutkan konsolidasi dalam rentang 7.700 – 7.800 pada perdagangan hari ini.
“Pasar cenderung wait and see terhadap rilis data global baik dari kawasan Eropa maupun AS. Dari sisi teknikal, IHSG membentuk pola spinning top dan MACD yang bergerak sideways,” kata Valdy, dalam publikasi riset harian.
Dia melanjutkan setelah rilis data inflasi dari sisi konsumen, pasar kini menantikan data inflasi produsen dari sisi produsen AS yang diperkirakan akan stabil di level 0,10% MoM.
Selain itu, pada hari yang sama, pasar juga mengantisipasi rilis data klaim pengangguran AS yang diperkirakan meningkat menjadi 231.000 dari level sebelumnya 227.000. Hal tersebut menunjukkan potensi perlambatan di pasar tenaga kerja.
Fokus pasar juga akan tertuju pada Eropa, dengan ECB yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dari 4,25% menjadi 4,00%.
Terkait kebijakan suku bunga acuan, Bank Indonesia (BI) diyakini masih tetap dengan arah kebijakan sebelumnya, yaitu menahan suku bunga acuan dalam RDG pada September 2024.

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



Source https://www.bisnis.com

Paginareacties