Luhut Bertemu Menlu AS Bahas Janji Manis Rp300 Triliun

Admin Ugems
2 minuten lezen - Tue Aug 15 06:57:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J Blinken di Washington D.C. AS pada Jumat (4/8/2023) lalu.
Pertemuan itu salah satunya membahas mengenai keberlanjutan pendanaan Just Energy Transition Program (JETP) yang dijanjikan sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 300 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$) oleh negara-negara yang tergabung dalam G20.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller mengatakan pembiayaan JETP itu akan memobilisasi pembiayaan publik dan swasta untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.




"Sekretaris dan Menteri Koordinator juga membahas kemajuan dalam pelaksanaan Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil (JETP), sebuah kemitraan penting jangka panjang, yang diluncurkan di G20 di bawah PGII, yang akan memobilisasi $20 miliar pembiayaan publik dan swasta untuk mempercepat pembersihan Indonesia. transisi energi," dalam keterangan resminya, dikutip Senin (7/8/2023).
Adapun, pertemuan itu juga membahas perihal pentingnya hubungan ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia, termasuk kerjasama yang berkelanjutan dalam negosiasi Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF), dukungan untuk Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
"AS tahun tuan rumah pada tahun 2023, dan membahas meningkatkan investasi infrastruktur baru melalui Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII)," tambahnya.
Terakhir, Sekretaris Blinken dan Menko Marves Luhut membahas pentingnya mineral kritis untuk masa depan energi bersih dan upaya Indonesia untuk meningkatkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola serta tenaga kerja di sektor pertambangan negara.



Sebelumnya mengenai pendanaan JETP, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pendanaan yang belum juga turun ke Indonesia karena kini Pemerintah Indonesia bersama dengan perwakilan dari negara penginisiasi JETP atau International Partners Group (IPG) melalui Sekretariat JETP di Kementerian ESDM, tengah mempersiapkan rencana dan kebijakan investasi yang komprehensif untuk menyalurkan pendanaan tersebut.
"Indonesia mempersiapkan daftar tentang rencana investasinya, itu yang disebut comprehensive investment plan and policy, ini yang akan kita selesaikan sampai pertengahan Agustus. Di situ ada lagi daftar proyeknya gitu," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (03/07/2023).
Dadan menyebut, nantinya pendanaan tersebut turun ke Indonesia bisa dalam bentuk yang beragam, sesuai dengan program pengurangan emisi karbon yang telah dipersiapkan oleh Indonesia.
"JETP itu kan program bersama Indonesia dengan IPG ya, itu negara-negara maju G7. Di situ komitmen untuk menyediakan pendanaan untuk percepatan penurunan Efek Rumah Kaca. Bagaimana uangnya, apa turun ke Indonesia? Tidak. Uangnya itu bukan US$ 20 billion masuk ke Indonesia, nggak bukan, jadi modelnya bukan begitu," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa model pendanaan tersebut dalam bentuk kombinasi, beberapa di antaranya adalah dengan mekanisme komponen pendanaan brand atau merk, komponen bantuan teknis atau Technical Assistance, dan komponen pinjaman konstitusional.
"Modelnya adalah bahwa nanti akan dikembangkan mekanisme pendanaan. Kan dalam JETP itu ada komponen brand, ada komponen technical assistance, ada komponen pinjaman, ada komponen pinjaman konstitusional, ada yang sifatnya guarantee, ada sifatnya pinjaman komersial. Nah ini melalui sekretariat (JETP) dan bersama IPG-nya kita akan olah ini nanti kira-kira pendanaan akan bentuk seperti apa untuk proyek yang mana," paparnya.
Dia mengatakan bahwa bagian dari beberapa model tersebut menjadi jaminan agar proyek pengurangan emisi di Indonesia bisa tetap berjalan.
"Modelnya itu kombinasi dari itu kalau investasi itu umumnya kan dananya komersial tapi ada bagian lain ada yang brand, ada yang technical assistance, ada yang sifatnya memberikan jaminan supaya project ini bisa jalan dan nyari dana komersial, tapi diberikan jaminan," tambahnya.



[Gambas:Video CNBC]






(pgr/pgr)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Paginareacties