Pemerintah Selidiki Temuan Cadangan Migas Raksasa di Papua

Admin Ugems
Een minuut lezen - Tue Aug 15 06:57:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah berupaya mengembangkan potensi sumber daya minyak dan gas bumi (migas) yang berada di area Warim, Papua. Adapun wilayah tersebut digadang-gadang mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji rencana pengembangan di area Warim. Mengingat area Warim berada di dalam area hutan nasional lorentz.
Namun, di wilayah Warim sendiri terbagi dua lokasi potensi migas, dimana salah satunya tidak masuk ke dalam area hutan nasional lorentz. Pemerintah kata Tutuka tengah menyelidiki mengenai potensi migas yang berada di luar lokasi area hutan tersebut.




"Sedang dikaji, karena itu kan masuk ke daerah UNESCO heritage ya. Kita mau fokus bagaimana kalau kita gak usah yang berada di dalam lorentz, itu kita exclude kan saja dulu, jadi yang gak masuk ke Warim kalau tidak masuk taman lorentz itu kita potong masih besar gak resourcesnya," ujar Tutuka ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut, Tutuka sendiri belum dapat memastikan seberapa besar sumber daya migas yang berada di luar area hutan nasional lorentz tersebut. Namun yang pasti tidak sebesar seperti yang ada di dalam hutan.
"Itu (Warim) bisa dipotong sampai 100-nya kalau hitungan kita jadi misalnya kalau resources-nya sekian itu bisa seratusnya kan gak menarik lagi bisa jadi ya, itu kita mau potong kira-kira menarik gak bagi mereka kalau menarik ya kita lelang akhir tahun," katanya.



Sebelumnya, Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara membeberkan kegiatan eksplorasi di area Warim saat ini terhenti lantaran area tersebut telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Lorentz. Padahal potensi migas di wilayah tersebut ditemukan sebelum adanya penetapan Taman Nasional Lorentz.
Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas tengah mengajukan izin eksplorasi di area tersebut dengan berkirim surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sembari proses pengajuan izin berlangsung, pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan calon-calon investor untuk mau berinvestasi di area tersebut.
Selain berada di Taman Nasional Lorentz, kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi di area Warim juga memiliki sejumlah tantangan. Beberapa diantaranya yakni risiko serangan nyamuk malaria hingga keamanan karena terdapat area yang aktif terjadi penembakan.
"Tantangannya selain taman nasional dan lingkungan, operasionalnya sangat menantang karena resikonya malaria kemudian ada daerah-daerah yang tempat aktif penembakan ini juga secara keamanan oleh tim apakah bisa feasible atau enggak. Kita diskusi dengan beberapa investor itu area fokus nya akan kita fokuskan untuk area yang aman, ada area red zone kita gak usah aja," ujarnya dalam Diskusi Media Dengan Tema Kegiatan Eksplorasi Hulu Migas, Rabu (17/5/2023).
Berdasarkan bahan paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), area Warim menyimpan potensi minyak sebesar 25,968 miliar barel. Selain memiliki potensi minyak yang sangat besar, area ini juga menyimpan potensi gas berkali-kali lipat lebih besar dibanding Blok Masela yakni sebesar 47,37 triliun kaki kubik (TCf). Sedangkan, Blok Masela sendiri hanya memiliki potensi cadangan gas sebesar 10,73 TCF.




[Gambas:Video CNBC]






(pgr/pgr)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Paginareacties