Harga Batu Bara Ngegas Sahamnya di RI Ikut Bergairah

Admin Ugems
Leitura de 2 minutos - Tue Aug 15 06:57:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas emiten batu bara kembali menguat pada perdagangan sesi I Selasa (8/8/2023), mengikuti pergerakan harga batu bara dunia yang kembali bangkit dari zona koreksi.
Per pukul 09:33 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 15 saham terpantau menguat, empat saham cenderung stagnan, dan satu saham terpantau masih melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.


Sumber: RTI
Saham batu bara Grup Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memimpin penguatan saham-saham batu bara RI pada hari ini, yakni melonjak 2,27% ke posisi Rp 135/saham.
Selain BUMI, saham raksasa batu bara lainnya juga terpantau bergairah. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga terpantau melesat 2,16% menjadi Rp 17.750/saham.
Saham batu bara kembali menghijau di tengah kembali cerahnya harga batu bara acuan dunia pada penutupan perdagangan kemarin. Sentimen penggerak harga batu bara berasal dari China yang kembali menambah pembangkit listrik batu bara raksasa dengan kapasitas 50 giga watt (GW).
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup melonjak 2,6% di posisi US$ 144,25 per ton.
Sejak awal bulan ini, harga batu bara secara keseluruhan telah terapresiasi, meningkat 3,8% dari US$ 138,85. Sedangkan sepanjang tahun ini, harga batu bara masih terkoreksi hingga 62,9% dari awalnya US$ 389,6.
China kembali menjadi aktor dibalik melonjaknya harga batu bara.
Label China sebagai pencemar terbesar di planet akan semakin kuat. Sebab, China telah menyetujui pembangunan lebih dari 50 GW pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada paruh pertama tahun 2023, berdasarkan pernyataan dari Greenpeace yang dikutip dari Oil Price.
"Pemerintah China telah membuat keamanan energi dan transisi energi bertentangan satu sama lain. Beijing telah dengan jelas menyatakan bahwa tenaga batu bara masih akan tumbuh pada 'kecepatan yang wajar' hingga tahun 2030," kata Gao Yuhe dari Greenpeace kepada Reuters.
Sebagai informasi, produksi batu bara China meningkat 9% menjadi 4,5 miliar ton tahun lalu, lebih dari separuh total dunia, dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun ini.
Namun, sentimen harga batu bara juga akan bergantung dengan data penting yang akan rilis hari ini yaitu neraca perdagangan serta tingkat ekspor impor China.
Dari India sebagai konsumen batu bara terbesar kedua, sektor batu bara menyatakan telah menyelesaikan lelang blok batu bara tahap ke-7.
Keenam tambang batu bara di empat negara bagian berhasil dilelang. Dua dari tambang batu bara yang dilelang telah dieksplorasi sepenuhnya, sementara empat lainnya dieksplorasi sebagian, menunjukkan potensi besar yang belum dimanfaatkan di bawah permukaan.
Hal ini menunjukkan adanya daya tarik investor dengan potensi batu bara India. Masuknya investasi ini akan menjadi potensi pasokan batu bara India lebih baik, sehingga akan menekan impor.
Dengan suksesnya pelelangan enam tambang batu bara ini, jumlah total tambang yang dilelang di bawah lelang komersial kini telah mencapai 92 tambang yang mengesankan.
Dari Eropa, stok batu bara terus tergerus menyentuh nilai terendah dalam empat bulan terakhir. Keterbatasan pasokan turut mendorong harga gas alam yang merupakan substitusi batu bara.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) tembus level psikologis searah dengan batu bara, melesat 5,66% ke 30,487 euro per mega-watt hour (MWh).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[emailprotected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]






(chd/chd)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Comentários da Página