Anak Buah Sri Mulyani Tagih Janji Manis Rp300 T ke AS Cs

Admin Ugems
2 minuters läsning - Tue Aug 15 06:43:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan menagih janji Amerika Serikat (AS) beserta negara-negara yang tergabung dalam G7 perihal komitmen pendanaan yang tertuang dalam Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk transisi energi di Indonesia.
Mewakili pemerintah, Kemenkeu menyatakan bahwa hingga kini pendanaan JETP dengan nilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp300 triliun itu tak kunjung terealisasi.
Kepala Badan Keuangan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu meminta agar komitmen pendanaan JETP tersebut dapat lebih adil dan terjangkau. Mengingat apabila program tersebut nyatanya hanya akan membebani keuangan negara, maka tidak sesuai dengan komitmen awal.


ADVERTISEMENT
















SCROLL TO RESUME CONTENT








Pilihan Redaksi


Siap Terbit, Pemerintah & PLN Sepakati Aturan Baru PLTS Atap


Dorong Bisnis Panas Bumi, PGEO Teken Kerja Sama Strategis


Pemanfaatan EBT RI Baru 0,5%, Sri Mulyani: Ini Memalukan!







"Kalau pembiayaan-nya lebih mahal berarti komitmen tidak terpenuhi, ini yang kita harus tagih justru JETP adalah komitmen yang dijanjikan, Indonesia bekerja dengan energy transisi mechanism kita menagih mereka ini proyek yang kita siapkan sesuai dengan apa yang kita bicarakan buktikan komitmen anda," kata dia di sela acara "11 Tahun Indonesia EBTKE Conex", di ICE BSD, Rabu (12/7/2023).
Lebih lanjut, Febrio mengatakan bahwa pada prinsipnya Indonesia akan tetap bekerja dengan mekanisme Energy Transition Mechanism (ETM) sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transisi energi dari energi fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan.
"Jadi kita gak terlalu pusing mereka menjanjikan berapa, Indonesia kita tawarkan proyeknya buktikan komitmen. Jadi kita akan bekerja lewat proyek," ujarnya.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pendanaan yang belum juga turun ke Indonesia lantaran Pemerintah bersama dengan perwakilan dari negara penginisiasi JETP atau International Partners Group (IPG) melalui Sekretariat JETP di Kementerian ESDM, tengah mempersiapkan rencana dan kebijakan investasi yang komprehensif untuk menyalurkan pendanaan tersebut.
"Indonesia mempersiapkan daftar tentang rencana investasinya, itu yang disebut comprehensive investment plan and policy, ini yang akan kita selesaikan sampai pertengahan Agustus. Di situ ada lagi daftar proyeknya gitu," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (03/07/2023).
Dadan menyebut, nantinya pendanaan tersebut turun ke Indonesia bisa dalam bentuk yang beragam, sesuai dengan program pengurangan emisi karbon yang telah dipersiapkan oleh Indonesia.
"JETP itu kan program bersama Indonesia dengan IPG ya, itu negara-negara maju G7. Di situ komitmen untuk menyediakan pendanaan untuk percepatan penurunan Efek Rumah Kaca. Bagaimana uangnya, apa turun ke Indonesia? Tidak. Uangnya itu bukan US$ 20 billion masuk ke Indonesia, nggak bukan, jadi modelnya bukan begitu," jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa model pendanaan tersebut dalam bentuk kombinasi, beberapa di antaranya adalah dengan mekanisme komponen pendanaan brand atau merk, komponen bantuan teknis atau Technical Assistance, dan komponen pinjaman konstitusional.
"Modelnya adalah bahwa nanti akan dikembangkan mekanisme pendanaan. Kan dalam JETP itu ada komponen brand, ada komponen technical assistance, ada komponen pinjaman, ada komponen pinjaman konstitusional, ada yang sifatnya guarantee, ada sifatnya pinjaman komersial. Nah ini melalui sekretariat (JETP) dan bersama IPG-nya kita akan olah ini nanti kira-kira pendanaan akan bentuk seperti apa untuk proyek yang mana," paparnya.
Dia mengatakan bahwa bagian dari beberapa model tersebut menjadi jaminan agar proyek pengurangan emisi di Indonesia bisa tetap berjalan.
"Modelnya itu kombinasi dari itu kalau investasi itu umumnya kan dananya komersial tapi ada bagian lain ada yang brand, ada yang technical assistance, ada yang sifatnya memberikan jaminan supaya project ini bisa jalan dan nyari dana komersial, tapi diberikan jaminan," tambahnya.



[Gambas:Video CNBC]






Artikel Selanjutnya


Usai Sebut Singapura Brengsek, Luhut Katakan AS Omong Doang!





(pgr/pgr)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Kommentarer