Indika (INDY) Alokasi Capex Rp2,6 Triliun untuk Proyek Emas, Cek Targetnya

Admin Ugems
En minuts läsning - Tue Sep 09 01:00:00 GMT 2025

Bisnis.com, JAKARTA—PT indika energy Tbk. (INDY) mengucurkan belanja modal jumbo untuk mengembangkan proyek Awak Mas dengan kapasitas produksi 100.000—120.000 ounce emas per tahun.
INDY mengalokasikan belanja modal (capex) US$158 juta atau sekitar Rp2,6 triliun pada tahun ini untuk proyek tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Realisasi penyerapan hingga semester I/2025 mencapai US$36 juta.
Head of Corporate Communications INDY Ricky Fernando menyampaikan proses akuisisi lahan di Awak Mas saat ini sudah hampir mencapai 100%, dengan seluruh critical land area telah selesai. Pada Juni 2025, telah dilakukan first blasting sebagai bagian dari tahap awal pengembangan.
“Saat ini, progres yang berjalan meliputi kegiatan blasting dan pre-mining activities seperti land clearing untuk area konstruksi. Operasi komersial ditargetkan pada semester II/2026,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (4/9/2025).

Dalam jangka panjang, sambung Ricky, Awak Mas ditargetkan memiliki kapasitas produksi emas sebesar 100.000–120.000 troy ounce per tahun.
INDY pun melihat prospek industri emas ke depan tetap positif. Dengan harga emas yang tinggi dan peran emas sebagai safe haven asset, permintaan global diyakini akan terus kuat.
Sebagai informasi, anak usaha INDY PT Masmindo Dwi Area menjadi pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 untuk proyek Awak Mas di Sulawesi, dengan area konsesi 14.390 hektare. Proyek Awakmas memiliki sumber daya emas sebesar 2,29 juta ons, dan cadangan terukur 1,51 juta ons, dengan proyeksi umur operasional 15 tahun.
Sesuai kontrak, Masmindo memiliki hak untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi mineral hingga 2050. Adapun, ketika Proyek Awakmas ini telah beroperasi nantinya, maka produksi tahunan dari proyek ini diperkirakan mencapai 100.000 ons emas atau sekitar 3.110 kg.
Sebelumnya pada Juni 2025, PT indika energy Tbk. (INDY) mengantongi fasilitas perbankan senilai total Rp6,1 triliun untuk refinancing dan pengembangan proyek tambang emas.
Sekretaris Perusahaan indika energy Adi Pramono mengatakan perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas multicurrency senilai US$203 juta atau Rp3,43 triliun (kurs Jisdor Rp16.292 per dolar AS) dan Rp2,8 triliun.
Dalam perjanjian tersebut, sejumlah anak perusahaan INDY menjadi penanggung awal, yaitu PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers And Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. Empat entitas tersebut 100% sahamnya dimiliki oleh INDY.
Adi menjabarkan perjanjian fasilitas perbankan senilai total Rp6,1 triliun itu akan digunakan oleh INDY untuk dua kebutuhan.
Pertama, mendanai pembayaran penuh atas utang keuangan dan jumlah terutang lainnya berdasarkan perjanjian fasilitas US$250 juta tertanggal 2 Maret 2023, termasuk jasa, biaya, pengeluaran, dan biaya pengakhiran terkait.
Kedua, mendanai proyek Awak Mas. Proyek tersebut merupakan pengembangan pertambangan emas yang dikelola oleh anak usaha perseroan, yaitu PT Masmindo Dwi Area.
“Transaksi ini dilakukan untuk mendukung upaya transisi perseroan dari bisnis batu bara,” imbuhnya.



Source https://www.bisnis.com

Kommentarer