IHSG Awal Pekan Naik ke Level 7.135

Admin Ugems
A Minute Read - Mon Dec 02 07:00:00 GMT 2024

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau. Pergerakan IHSG terpantau naik dan berada di level 7.100-an.Dikutip dari RTI, Senin (02/12/2024), IHSG pukul 9.05 WIB berada di angka 7.135,26, naik 0,30% atau 21,00 poin. Pergerakan IHSG pada pembukaan berada di level 7.114,06 dengan level tertinggi 7.153,03 dan terendah 7.118,05.Volume transaksi tercatat 1,56 miliar, turnover Rp 627,12 miliar, dengan frekuensi transaksi 78.745 kali.
Sebanyak 246 saham mengalami penguatan, 132 saham melemah, sementara 203 saham stagnan.Sementara itu, pergerakan sejumlah indeks saham di Asia juga cenderung berada di zona hijau. Hanya Nikkei tercatat turun 0,28%, Hang Seng Index naik 1,19%, Shanghai Composite Index naik 0,67%, Straits Times naik 0,53%, sementara LQ45 naik 0,46%.Mengutip data Riset Mega Capital Sekuritas dan InvestasiKu, pada perdagangan saham hari ini akan dipengaruhi berbagai sentimen global dan dalam negeri, antara lain:Global SentimentMayoritas bursa saham global mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan penguatan. Bursa Wall Street bahkan kembali rally yang mengantarkan indeks S&P 500 dan Dow Jones mencetak level tertinggi. Hal tersebut ditopang oleh penguatan saham-saham semikonduktor setelah berita terkait rencana pemerintah AS menerapkan tarif penjualan perlengkapan semikonduktor yang lebih rendah untuk China.Di tengah penguatan yang terjadi, pekan ini pelaku pasar akan mencermati wawancara Jerome Powell dengan New York Times pada Rabu mendatang. Selain Powell, anggota The Fed lainnya juga dijadwalkan akan memberikan komentar di sepanjang pekan ini. Beralih ke Asia, di akhir pekan lalu indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0.4% dengan ditopang oleh kenaikan di bursa Tiongkok dan Hongkong di tengah spekulasi stimulus lanjutan dari pemerintah Tiongkok yang akan disampaikan pada acara The Central Economic Work Conference di bulan ini.Bursa DomestikDi tengah penguatan bursa global, IHSG pada perdagangan lalu justru melemah 1.19%. Pelemahan ini disebabkan oleh pelemahan rupiah dan koreksi signifikan pada harga saham adro yang membuat sektor energi juga tertekan. Selain itu, investor asing kembali mencatatkan net sell jumbo sebesar Rp 1.59 triliun dengan 5 saham yang paling banyak dijual yaitu BBRI, BMRI, adro, TPIA, dan BUMI. Keputusan pemerintah untuk menunda kenaikan PPN berpotensi menjadi penopang lanjutan untuk sektor konsumen khususnya retail.
(ily/rrd)



Source https://finance.detik.com

Page Comments