Nelayan Sulit Cari Ikan Imbas Pagar Beton di Laut Marunda

Admin Ugems
Lecture une minute - Tue May 20 01:00:00 GMT 2025

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagar beton yang diduga sebagai pondasi untuk reklamasi di wilayah utara Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, membuat para nelayan kesulitan mencari ikan.
"Secara otomatis, dampak pembangunan itu yang pertama kita kehilangan area tangkap. Kedua, kita melaut itu biaya lebih besar karena kita harus melaut lebih jauh lagi," ujar Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia Muhammad Tahir saat diwawancarai Kompas.com di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/5/2025).
Pasalnya, pagar laut di Marunda itu dibangun berdekatan dengan muara tempat masuknya nelayan ke laut.
Baca juga: Muncul Pagar Beton di Laut Marunda, Diduga Bagian Proyek Reklamasi
Tahir mengatakan, ada tiga titik reklamasi yang mulai muncul di perairan utara Marunda.
Satu lahan reklamasi sudah dioperasikan sebagai pelabuhan tempat penampungan curah batu bara.
Tahir khawatir, jika reklamasi terus dilanjutkan, maka muara tempat nelayan masuk ke laut akan menjadi dangkal.
"Artinya, apabila ini dilanjutkan apabila musim barat secara otomatis, muara-muara tempat nelayan masuk akan terjadi pendangkalan," kata Tahir.
Jika sudah dangkal, maka nelayan tidak akan bisa pergi melaut.
Baca juga: Debu batu bara Kembali Meneror Warga Marunda
"Bila mana terjadi pendangkalan maka nelayan tidak bisa melaut. Menurut saya ini satu kejahatan kemanusiaan," ucap Tahir.
Tahir berharap, pemerintah pusat dan daerah bisa melihat kondisi nelayan langsung ke lapangan.
Pasalnya, pembangunan reklamasi baru yang diduga dilakukan perusahaan swasta terus menerus akan mematikan mata pencaharian nelayan secara perlahan.
"Kami nelayan sampai hari ini hidup mandiri, kami tidak membebani negara atau pemerintah daerah. Tapi, pemerintah harus melihat ini ada kejanggalan yang dilakukan, membunuh kehidupan nelayan secara perlahan," ungkap Tahir.
Baca juga: Penantian 40 Tahun Berakhir, Warga Marunda Akhirnya Dapat Pasokan Air Minum PAM Jaya



Source https://news.kompas.com

Commentaires sur la page