Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan kegiatan produksi batu bara di Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan. Hal tersebut menyusul terjadinya kelangkaan ban alat berat untuk operasional tambang.
Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif membeberkan bahwa ketersediaan ban alat berat peralatan tambang saat ini membuat para pelaku usaha ketar-ketir. Pasalnya, ketersediaan ban alat berat di dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan hingga 1-2 bulan ke depan.
"Kalau nggak ada ban, nggak bisa jalan produksinya. Mungkin tinggal sebulan dua bulan. Bahaya juga," kata Irwandy saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (21/7/2023).
Oleh sebab itu, saat ini Kementerian ESDM tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian agar persoalan tersebut dapat segera teratasi. Mengingat Indonesia mempunyai target produksi tahunan yang telah ditentukan.
"Komunikasi sedang dilakukan dengan asosiasi dan industri. Tinggal kebijakan-kebijakan itu harus jalan asal industri memenuhi persyaratan," kata dia.
Mengutip, modi,esdm.go.id, produksi batu bara sampai pada 21 Juli 2023 ini sudah mencapai 389,30 juta ton atau mencapai 56,05% dari target produksi batu bara tahun ini. Dari hasil produksi tersebut, tercatat penjualan batu bara sudah mencapai 231,87 juta ton atau 33,39%.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan target produksi batu bara di tahun 2023 sebesar 694,5 juta ton. Target ini lebih tinggi dibandingkan pada target produksi di tahun 2022 lalu yang sebesar 663 juta ton.
"Target produksi 2023: 694,5 juta ton," ujar Lana saat dihubungi CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dari target tersebut, Lana mengatakan sebanyak 176,8 juta ton ditargetkan untuk konsumsi dalam negeri. Sedangkan, sisanya sebanyak 517,7 juta ton ditargetkan akan diekspor.
"176,8 juta ton," jawab Lana saat ditanya mengenai berapa target Domestic Market Obligation (DMO) atau konsumsi dalam negeri batu bara di tahun 2023.
[Gambas:Video CNBC]
(wia)
Source https://www.cnbcindonesia.com