China Makin Cinta pada Setrum Kotor Harga Batu Bara Terbang

Admin Ugems
2 Minute Read - Tue Aug 15 06:57:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ditutup menguat pada awal perdagangan pekan ini. Sentimen penggerak harga batu bara berasal dari China yang kembali menambah pembangkit listrik batu bara raksasa dengan kapasitas 50 giga watt (GW).
Kendati demikian, terdapat sentimen yang menahan kenaikan harga batu bara. Pasalnya, curah hujan tinggi di beberapa wilayah menyebabkan permintaan listrik diperkirakan akan berkurang.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup di posisi US$ 144,25 per ton. Harganya naik 2,6%.

Sejak awal bulan, harga batu bara secara keseluruhan telah terapresiasi, meningkat 3,8% dari US$138,85. Sepanjang tahun, harga batu bara telah terkoreksi 62,9% dari awalnya US$ 389,6.




China kembali menjadi aktor dibalik melonjaknya harga batu bara.Label China sebagai pencemar terbesar di planet akan semakin kuat, sebabTiongkok menyetujui pembangunan lebih dari 50 GW pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada paruh pertama tahun 2023, ungkap kelompok lingkungan Greenpeace yang dikutip dariOil Price.
"Pemerintah China telah membuat keamanan energi dan transisi energi bertentangan satu sama lain. Beijing telah dengan jelas menyatakan bahwa tenaga batu bara masih akan tumbuh pada 'kecepatan yang wajar' hingga tahun 2030," kata Gao Yuhe dari Greenpeace kepada Reuters.
Sebagai informasi, produksi batu bara China meningkat 9% menjadi 4,5 miliar ton tahun lalu, lebih dari separuh total dunia, dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun ini.

Kekeringan yang terjadi akibat gelombang panas (heatwaves) membuat China harus mempersiapkan antisipasi sebagai upaya mengimbangi penurunan 22,9% produksi PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
Hujan lebat disertai angin topan yang terjadi di China mengganggu jembatan kereta api, yang mengantarkan batu bara sekitar 40 juta ton/tahun, di daerah Jingxing tersapu oleh banjir.
Tidak hanya China, perubahan iklim yang tidak menentu turut mengganggu ketidakpastian energi global.Perang Rusia Ukraina yang sempat mengganggu pasokan menyebabkan Eropa Barat, Amerika Utara, Austria, Polandia, Belanda, Yunani, dan banyak negara lainnya tidak dapat menghindari sumber energi kotor, batu bara.
Sentimen harga batu bara juga akan bergantung dengan data penting yang akan rilis hari ini yaitu neraca perdagangan serta tingkat ekspor impor China.

Melansir S&P Commodity Insight, China akan merilis data perdagangan baja utamanya untuk bulan Juli. Ekspor diperkirakan sedikit menurun dari level bulan Juni. Tren penurunan ekspor juga diperkirakan akan berlanjut pada Agustus.
Penurunan ekspor baja sebagai indikator pertumbuhan industri akan menentukan arah pergerakan komoditas energi sebagai pendukungnya. Hal ini berpotensi menyebabkan permintaan batu bara terbatas sehingga harga batu bara bisa tertekan.

Dari India sebagai konsumen batu bara terbesar kedua, sektor batu bara menyatakan telah menyelesaikan lelang blok batu bara tahap ke-7.
Keenam tambang batu bara di empat negara bagian berhasil dilelang.Dua dari tambang batu bara yang dilelang telah dieksplorasi sepenuhnya, sementara empat lainnya dieksplorasi sebagian, menunjukkan potensi besar yang belum dimanfaatkan di bawah permukaan.
Hal ini menunjukkan adanya daya tarik investor dengan potensi batu bara India. Masuknya investasi ini akan menjadi potensi pasokan batu bara India lebih baik, sehingga akan menekan impor.
Dengan suksesnya pelelangan enam tambang batu bara ini, jumlah total tambang yang dilelang di bawah lelang komersial kini telah mencapai 92 tambang yang mengesankan.
Dari Eropa, stok batu bara terus tergerus menyentuh nilai terendah dalam empat bulan terakhir. Keterbatasan pasokan turut mendorong harga gas alam yang merupakan substitusi batu bara.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) tembus level psikologis searah dengan batu bara, melesat 5,66% ke 30,487 euro per mega-watt hour (MWh).
CNBC INDONESIA RESEARCH
[emailprotected]



[Gambas:Video CNBC]






(mza/mza)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Page Comments