KPC Kembangkan Bibit Pohon Endemik di Lahan Bekas Tambang

Admin Ugems
A Minute Read - Fri Jul 26 07:00:00 GMT 2024

Jakarta - Anak usaha PT bumi resources Tbk, PT Kaltim Prima Coal (KPC) memanfaatkan lahan bekas tambang ditanami dengan pohon-pohon endemik. Langkah ini merupakan bentuk implementasi kebijakan lingkungan perusahaan terkait pemeliharaan keanekaragaman hayati.Direktur Utama PT bumi resources Tbk Adika Nuraga Bakrie mengatakan mengembalikan area bekas tambang dengan kondisi aman, stabil, dan produktif merupakan hal paling penting dalam pengelolaan lingkungan tambang. Salah satu dampak signifikan dari penambangan adalah pembukaan lahan, di mana terjadi perubahan ekosistem yang berdampak pada kelestarian keanekaragaman hayati.Selain itu, lahan bekas tambang juga dianggap tidak lagi subur dan tandus sehingga tidak mampu menumbuhkan ekosistem baru. Sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, pihaknya berhasil melakukan konservasi flora langka dan endemik Kalimantan di lahan bekas tambang melalui Arboretum, areal hutan reklamasi yang menjadi hutan penelitian KPC."Hal ini sesuai dengan salah satu aspek dari 9 Good Mining Practice, yaitu aspek lingkungan dan ekosistem. Reklamasi tambang yang benar dan sesuai dengan peruntukannya menjadi kunci penting dalam melakukan kegiatan reklamasi secara progresif," kata Adika dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (26/7/2024).Sebagai informasi, wilayah KPC tercatat seluas kurang lebih 61.453 hektar, meliputi tambang Sangatta dan Bengalon. Dia menyebut wilayah pertambangan pertambangan KPC tidak hanya penting, tapi juga strategis dalam mendukung kelestarian keanekaragaman hayati, mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar.Pasalnya, wilayah tambangnya dilewati oleh dua jalan arteri primer Provinsi Kalimantan Timur di sisi Utara dan Selatan, serta tiga sungai, yakni Sungai Sangatta dan Bengalon, dan Lembak pada sisi Utara. Selain itu, area tambang juga berada dalam dua kawasan konservasi bernilai keanekaragaman hayati tinggi, yakni Taman Nasional Kutai dan Kawasan Mangrove sepanjang pesisir pantai Selat Makassar.Hal inilah yang menjadikan wilayah pohon endemik Kalimantan Timur tumbuh di Arboretum, seperti ulin, rotan, pasak bumi, dan meranti. Bahkan pohon ulin yang merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah, telah ditanam sejak enam tahun lalu. Tanaman obat seperti pasak bumi juga tumbuh dengan subur dan dapat berguna bagi masyarakat."KPC berkomitmen untuk mengimplementasikan pengelolaan lingkungan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Segala perubahan bentuk komposisi lingkungan sebagai bagian dari proses pertambangan dapat memberikan dampak yang positif serta menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi para pemangku kepentingan," jelasnya.Sampai saat ini, pihaknya telah mereklamasi lahan bekas tambang seluas 14.300 hektar atau 40% dari lahan terbuka yang masih ditambang. Untuk mendukung keberhasilan reklamasi tersebut, pihaknya membudidayakan 58 jenis bibit pohon di nursery. Selain itu, bermitra dengan dua supplier lokal di Sangatta dan Bengalon untuk bibit tanaman hutan endemic Kalimantan.Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Anwar Sanusi mengapresiasi program yang dilakukan oleh KPC dan melihat langsung tanaman endemik Kalimantan yang tumbuh subur di Arboretum. Hal ini sekaligus mematahkan persepsi masyarakat yang menyatakan bahwa bekas lahan tambang tidak bisa ditanami.

(kil/kil)



Source https://finance.detik.com

Page Comments