Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), hingga PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) tercatat telah mengalami penurunan signifikan sejak awal tahun 2023. Analis melihat investor dapat melakukan rotasi portofolio dari sektor batu bara.Head of Research BNI Sekuritas Erwan Teguh mengatakan sektor batu bara mengalami penurunan signifikan tahun ini. Akan tetapi, dengan kelebihan kas dan pembagian dividen yang baik, sektor batu bara menawarkan keseimbangan risiko-reward yang menguntungkan."Di sektor lain, pendekatan bottom-up menjadi strategi yang lebih unggul. Berdasarkan hal ini, saham BFIN, ACES, ICBP, SILO, dan ADMR memiliki potensi yang tinggi," kata Erwan dalam keterangan resminya, Kamis (20/7/2023).Erwan melanjutkan pasar saham mengalami pelemahan sejak awal tahun, dengan IHSG turun 2 persen YTD meskipun selama empat kuartal berturut-turut laba perusahaan yang sangat baik telah meningkatkan return on equity ke level tertinggi dalam 7 tahun. Penurunan ini terjadi meskipun adanya pembelian bersih saham oleh investor asing.
BNI Sekuritas mencatat enam saham kapitalisasi besar memberikan sebagian besar kenaikan pasar, yang menunjukkan bahwa investor berada pada posisi defensif."Dengan kata lain, pasar saham secara argumen sedang dipengaruhi oleh kekhawatiran eksternal, sementara investor asing mengandalkan pada ketahanan Indonesia," ujar dia.Adapun menurutnya outlook pasar modal Indonesia tahun 2023 menunjukkan prospek yang positif, meskipun adanya tantangan global. BNI Sekuritas melihat pondasi ekonomi yang kuat dan ketahanan pasar obligasi sebagai faktor yang mendukung pertumbuhan."Laporan kami menggarisbawahi performa yang kuat dari obligasi pemerintah dalam mata uang lokal, yang didorong oleh permintaan investor domestik dan asing. Kami tetap optimistis terhadap obligasi pemerintah sebagai peluang investasi menarik, sambil terus memantau pertumbuhan pasar dan mencari potensi peluang di sektor ritel yang menjanjikan, ucapnya.Seiring masuknya paruh kedua tahun ini, BNI Sekuritas mengharapkan pemulihan konsumsi domestik yang lebih signifikan. Hal ini didorong oleh pemilihan umum, sementara permintaan konsumen pada pasar menengah-atas kemungkinan akan mulai mereda.Sebagai informasi, hingga penutupan perdagangan Selasa (18/7/2023), IDX Sector Energy tercatat masih mengalami underperform dengan turun 18,10 persen secara year to date (YTD).Salah satu saham yang menjadi pemberat sektor ini adalah saham ADRO yang telah turun 38,44 persen YTD, bersama dengan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang turun 34,66 persen YTD.___Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Source https://www.bisnis.com