Jakarta, CNBC Indonesia- Tren harga batu bara mengalami volatilitas selama beberapa pekan ini. Terakhir, harga batu bara untuk kontrak September tercatat melemah 0,71% dan berada di posisi US$ 140,5 per ton pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (4/8/2023).
Hal tersebut dipengaruhi oleh sentiment negatif seperti banjir bandang yang melanda Tiongkok. Di mana Kota Zhuozhou yakni kota yang berada di barat daya Beijing, dilanda curah hujan paling deras dalam 140 tahun terakhir.
Di samping itu, harga batu bara juga sempat tertekan oleh perusahaan batu bara India yang menaikkan produksi batu baranya pada Juli 2023. Kenaikan produksi tersebut membuat India sebagai konsumen terbesar batu bara bisa memangkas impor dan membuat permintaan global turun.
Tidak heran jika saham-saham batu bara pada perdagangan Senin (7/8) kembali terkoreksi, termasuk saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Pada hari ini Saham BUMI turun tipis sebesar 0,75% atau 1 poin ke level Rp 132 per saham.
Meski turun, Direktur & Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava mengaku tetap optimis dengan kinerja saham BUMI ke depan. Terlebih saham BUMI sudah termasuk undervalued, sehingga dinilainya memiliki prospek menarik secara jangka panjang.
"Jadi prospek jangka panjang mungkin tampak menarik, dan saham (BUMI) undervalued. Hal ini juga diperkuat dengan masuknya Salim," ungkap dia.
Dileep pun memaparkan, masuknya salim telah membuat kinerja BUMI semakin kuat. BUMI bahkan berhasil melunasi utangnya yang sejak lama membebani kantong perusahaan.
Hal ini menjadikan BUMI sebagai satu-satunya perusahaan tambang batu bara yang telah bebas utang. Sehingga langkah BUMI ke depan dalam menghasilkan keuntungan besar semakin terbuka lebar.
Seperti diketahui, BUMI berhasil memperoleh pendapatan di Semester I-2023 sebesar US$ 3.303,6 juta dan laba yang diatribusikan ke entitas induk mencapai US$ 81,8 juta.
Tahun ini BUMI telah mendapatkan izin produksi batu bara sebanyak 81,4 juta ton dari Kementerian ESDM. Berkat izin tersebut, emiten batu bara ini disebut berpotensi besar menorehkan kinerja positif tahun ini.
[Gambas:Video CNBC]
(dpu/dpu)
Source https://www.cnbcindonesia.com