Sosok Raja Batu Bara RI Ini Hartanya Nambah Rp 613 T Sehari

Admin Ugems
A Minute Read - Tue Aug 15 06:49:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Layaknya hidup, kekayaan seseorang pasti mengalami naik dan turun. Ini berlaku juga bagi jajaran orang terkaya dunia.
Sosok raja batu bara pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong baru-baru ini mencatatkan kenaikan harta signifikan dalam semalam. Bahkan, ia masuk dalam jajaran orang terkaya dengan lonjakan kekayaan terbesar di dunia.
Menurut data Forbes Real Time Billionaires, Low Tuck Kwong mengalami lonjakan kekayaan sebesar 1,55% atau sebanyak US$408 juta atau Rp6,13 triliun (Rp15,021/US$) dalam semalam. Per hari ini, Senin, (24/7/2023), pria asal Singapura ini mengempit harta sebanyak US$26.7bmiliar atau setara Rp401 triliun.


Selain Low Tuck Kwong, ada beberapa konglomerat lain yang mengalami lonjakan harta besar-besaran. Diantaranya pemilik Brand Uniqlo Tadashi Yanai dan founder Quanta Computer Barry Lam. Masing- masing mereka mencatatkan kenaikan harta sebesar US$776 juta dan US$779 juta.
Sebagai informasi, Low Tuck Kwong adalah pemilik perusahaan batu bara Bayan Resources (BYAN). Tahun lalu, harga saham BYAN meningkat tajam.
Ini tak lepas dari faktor Invasi yang diluncurkan presiden Rusia Valdimir Putin ke wilayah Ukraina. Guncangan tersebut menimbulkan sejumlah efek domino bagi ekonomi global, termasuk melambungnya harga komoditas ekspor unggulan RI, batu bara.
Berkah tersebut dirasakan oleh bos-bos batu bara yang kekayaan bersihnya meningkat tajam, termasuk Low Tuck Kwong. Ia diketahui aktif mengakumulasi saham BYAN lewat pembelian di pasar reguler secara perlahan sejak 2021.
Kinerja keuangan perusahaan yang cemerlang ditopang rekor harga batu bara, harga saham yang terbang, serta penambahan kepemilikan saham menjadi racikan luar biasa, pada akhirnya mampu membuat Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di seantero jagat Indonesia pada awal 2023.
Meski mampu melengserkan duo Hartono, kekayaan Low Tuck Kwong sangat volatil dikarenakan oleh sejumlah hal.Pertama sumbernya tidak terdiversifikasi dan nyaris secara eksklusif berasal dari BYAN, artinya pergerakan saham BYAN akan sangat mendikte jumlah harta Low Tuck Kwong, for better or worse.

Kedua, bisnis yang digeluti sangat bergantung pada harga komoditas yang juga sangat volatile. Jika harga batu bara mendingin, pada akhirnya valuasi BYAN juga diperkirakan akan tertekan dan berpengaruh pada kekayaan Low Tuck Kwong. Menurut data RTI, per 30 Juni 2023, Low Tuck Kwong menggenggam 60,98% saham BYAN.


[Gambas:Video CNBC]






(ayh/ayh)



Source https://www.cnbcindonesia.com

Page Comments