Ditinggal AS Proyek Kebanggaan Jokowi Ini Menggantung!

Admin Ugems
一分钟阅读 - Tue Aug 15 06:48:00 GMT 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals Inc, hengkang dari proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) atau metanol di Indonesia, kini kelanjutan nasib Proyek Strategis Nasional (PSN) masih menggantung.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif menjelaskan bahwa hengkangnya Air Products membuat proyek gasifikasi batu bara masih menggantung, lantaran saat ini belum ada investor pengganti Air Products di proyek gasifikasi batu bara RI.
Sebelumnya, Air Products berencana bermitra dengan BUMN PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina (Persero) untuk membangun proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dan Bakrie Group untuk proyek di Kalimantan.

"PTBA masih berusaha mencari partner baru dan menunggu kepastian dari pemerintah misal penugasan, dan sebagainya," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (21/7/2023).
Namun yang pasti, Irwandy mengungkapkan bahwa proyek hilirisasi batu bara milik Bakrie Group di mana sumber batu baranya akan dipasok oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC), akan berubah menjadi amonia, bukan methanol seperti rencana awal.
"Dan nanti jalan keluarnya sepertinya tetap jalan hilirisasinya, tapi mungkin KPC tidak ke arah DME, mungkin ke amonia," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan asal China untuk menggantikan posisi Air Products pada proyek gasifikasi batu bara di Sumatera Selatan (Sumsel) itu.
"Ya itu memang perusahaan dari China sedang kita proses. Kita sedang rapat negosiasi, nah mudah-mudahan mereka nanti bisa (masuk). Tentunya kita harapkan menggantikan Air Products," jelas Arsal usai acara RUPS PTBA. Tahun Buku 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, dikutip Jumat (16/6/2023).
Sebagaimana diketahui, hilirisasi pertambangan menjadi program kebanggaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dengan hilirisasi, nilai tambah komoditas pertambangan bisa meningkat.
Arsal menyampaikan, progres saat ini, pihaknya sudah menyiapkan sebuah kawasan industri untuk proyek hilirisasi batu bara dengan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang diharapkan akan masuk tersebut.
Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan cadangan batu bara hingga 3 miliar ton untuk menjalankan proyek gasifikasi tersebut.
"Kalau kita dari PTBA sendiri, kita kan sudah secara internal menyiapkan kawasan industri hilirisasinya. Kalau dari sumbernya, batu baranya, kan memang kita sudah memiliki cadangan sebesar hampir 3 miliar (ton). Nah itu kan tinggal nanti negosiasi dengan pihak China-nya," tambah Arsal.
"Kami juga ikuti apa yang diarahkan pemerintah," tutupnya.
Begitu juga dengan Bakrie Group. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi amonia dapat terlaksana pada awal 2024. Ini setelah perusahaan mendapatkan mitra baru asal China.
Presiden Direktur BUMI Adika Nuraga Bakrie menjelaskan, semula proyek yang digarap oleh kedua anak usaha BUMI yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia merupakan hilirisasi batu bara menjadi metanol.
Namun, selepas cabutnya Air Products and Chemicals Inc dari proyek tersebut, perusahaan akhirnya mengganti produk hilirisasi batu bara dari metanol menjadi amonia.
"Kita baru ganti partner dengan perusahaan China produk akhirnya ini akhirnya berubah tadinya dengan Air Products metanol sekarang kita bisa menjadi amonia," kata Adika ditemui usai acara Jakarta Energy Forum 2023, Rabu (31/5/2023).




[Gambas:Video CNBC]






(wia)



Source https://www.cnbcindonesia.com

页面评论